Taliban Kuasai Afghanistan, Penyelundup Manusia dan Aparat Busuk Ambil Keuntungan
Dewan Pengungsi Norwegia melaporkan pada November bahwa hampir 5.000 pengungsi Afghanistan melarikan diri ke Iran setiap hari, meski banyak dari mereka yang dideportasi.
Sebagian besar pengungsi melewati Pakistan, namun Mohammadi mengatakan penyelundup kini menggunakan rute yang lebih singkat tapi lebih berbahaya. Pengungsi harus mendaki atau melewati terowongan di bawah pagar perbatasan Iran.
Meski peluang tertangkap lebih tinggi, rute tersebut sering ditempuh oleh etnis Hazara, yang lebih berisiko jika melewati rute-rute tradisional via Pakistan.
Penyelundup mengenakan tarif lebih tinggi bagi etnis Hazara karena risiko serangan dari Taliban, Jundallah, dan milisi lain terkait kesukuan mereka, kata Mohammadi.
Jurnalis bernama Ismail Lali, 28 tahun, mengatakan penyelundup menghasilkan banyak uang dari krisis ini.
"Orang-orang putus asa ingin pergi sehingga penyelundup mengenakan tarif sesuka hati," kata Lali, yang juga berasal dari etnis Hazara.
Untuk bisa diselundupkan ke Kota Quetta, Pakistan, pada Agustus lalu, dia membayar 700 dolar, termasuk suap, namun kata teman-temannya tarif itu sekarang naik menjadi 800 dolar.
"Ini bisnis yang menguntungkan buat penyelundup, juga bagi polisi Pakistan," kata dia, menambahkan.