Tanggapi Ide Mas Hasto, Nyarwi: Pilpres Dua Paslon Berdampak Positif dan Negatif
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies Nyarwi Ahmad menanggapi ide Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menginginkan Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon (paslon) saja.
Menurutnya, dari perspektif efisiensi proses penyelenggaraan pemilu, ide Hasto bagus dan positif. Sebab, proses pemilu berlangsung hanya satu tahap, jangka waktunya lebih pendek, menghemat biaya, dan sumber daya penyelenggaraan.
Namun, lanjut dia, dari aspek inklusivitas peluang para elite yang potensial maju dan mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, berpotensi tidak diajukan oleh parpol sebagai capres.
“Ide tersebut berdampak negatif ke mereka,” tegas Nyarwi, Minggu (30/5).
Menurut Nyarwi, bukan bukan tidak mungkin panggung pilpres nantinya hanya menjadi ruang kompetisi untuk segelintir elite yang berkuasa di parpol.
Selain itu, lanjut dia, kalangan tertentu yang mendapatkan dukungan kuat, serta memiliki kedekatan personal dengan elite-elite kunci di parpol.
Nyarwi menambahkan sebagaimana pengalaman Pilpres 2014 dan 2019 lalu, pertarungan sengit antardua pasangan capres-cawapres membuka peluang menguatnya arus polarisasi politik, khususnya berbasis agama.
Menurutnya, dua pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024 sebenarnya tidak masalah, asal parpol atau koalisi parpol pengusung melakukan proses seleksi secara transparan, inklusif, dan demokratis dengan mengakomodasi pendapat publik.