Tawarkan Jasa Akunpuntur, Minta Dibayar Bibit Pohon
Minggu, 26 September 2010 – 17:37 WIB
Bukan cuma jumlah anggota yang terus menyusut yang kini dihadapi A"ak dan Laskar Hijau. Namun, bibit pohon yang tersedia tidak sebanding dengan luasnya lahan yang harus digarap. Apalagi, seluruh dana kegiatan Laskar Hijau murni swadaya anggota. Tak ada bantuan sepeser pun dari lembaga lain, termasuk pemerintah.
Tak kurang akal, A"ak bersama anggotanya mulai mencari cara paling praktis. Diantaranya, anggota Laskar Hijau mulai dikerahkan untuk blusukan ke pasar buah. Mereka mengorek-ngorek tong sampah untuk mencari aneka biji buah-buahan. Bila menemukan biji yang bisa disemai, dibawa pulang. Sekali blusukan, mereka bisa membawa biji buah-buahan dari tempat sampah sebanyak satu pikup.
Bukan hanya mencari di pasar-pasar buah di Lumajang, namun mereka juga berburu ke pasar-pasar buah di Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, hingga Malang. Selanjutnya, anggota Laskar Hijau menyemai berbagai biji itu di lahan pembibitan seluas 2.500 meter persegi dengan biaya sewa lahan disewa Rp 1.500.000 per tahun.