Terapkan SIN Untuk Pemberantasan Korupsi
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kali kedelapan menyelenggarakan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK). Untuk tahun ini KNPK bertemakan Implementasi Pelembagaan Sistem Integritas Nasional (SIN).
Dalam sambutannya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, upaya penguatan pemberantasan korupsi selayaknya memasukkan implementasi pelembagaan sistem integritas yang diterapkan di setiap tingkat elemen bangsa dan pemangku kepentingan.
Sehingga pemberantasan korupsi dapat lebih sistematis, terstruktur, dan komprehensif. "Penerapan SIN diharapkan dapat mengatasi sejumlah permasalahan bangsa. Salah satunya adalah korupsi yang masih menjadi penghalang terbesar terwujudnya tujuan nasional bangsa," kata Abraham di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/12).
Menurutnya, dibutuhkan penanganan pemberantasan korupsi yang lebih komprehensif meliputi niat dan kesempatan, individu maupun sistem, value based, dan rule based. Sehingga upaya implementasi pelembagaan sistem integritas di setiap tingkat elemen bangsa akan mencegah terjadinya korupsi dan bisa menekan suplai koruptor baru.
Dalam konteks SIN, keselesaran perpaduan antara integritas pribadi, integritas intuisi, integritas hubungan antar institusi dan integritas suprastruktur akan memayungi seluruh perangkat pengelolaan negara. "Harapannya, implementasi pelembagaan SIN akan mendorong terciptanya tata kelola yang baik di tanah air," kata Abraham.
Ia menjelaskan, KNPK akan memfasilitasi proses pembagian informasi, pemetaan, dan rekomendasi hal-hal yang perlu diintegrasikan dalam implementasi pelembagaan SIN.
Melalui konferensi, lanjut Abraham, juga dikumpulkan materi-materi tentang upaya yang dilakukan oleh masing-masing institusi dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi. "Melalui penguatan peran, tata kelola, dan kapasitas institusi atau organisasi dalam rangka mendukung pembangunan SIN," katanya.
KNPK dihadiri sekurangnya 260 perwakilan lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, BUMN, pemerintah daerah, akademisi, dan beberapa asosiasi profesi. Ketua MPR Sidarto Danusubroto juga hadir dalam konferensi itu.