Terus Menebar Teror, Merapi Makin Liar
Sudah 102 Orang Tewas, Korban Terus BertambahJumat, 05 November 2010 – 08:17 WIB
Bahkan, tim relawan yang sedang mengevakuasi korban juga nyaris menjadi korban keganasan awan panas yang mengalir mengikuti aliran lahar panas di sungai Gendol, di Cangkringan, Sleman. Tak ayal, para relawan dan anggota Kopassus pun berlarian untuk menyelamatkan diri.Ia mengisahkan, awan panas mengikuti aliran lahar di sungai Gendol. Namun, karena situasi sangat gelap dan pekat akibat hujan abu, jadi kedatangan awan panas nyaris tak terdeteksi. "Namun, karena kesigapan teman-teman dari TNI kami berhasil menyelematkan diri, sebelum awan panas datang," ujar Hariyanto salah seorang relawan yang ikut dalam rombongan evakuasi kepada JPNN, Jumat (5/11).
Sebelumnya paska ledakan Kamis tengah malam 23.30 kepanikan juga terjadi di lokasi pengungsian di tiga kecamatan, Pakem, Turi dan Cangkringan. Ketiga lokasi pengungsian itu direlokasi ke stadion sepak bola di Maguwoharjo, yang lokasinya tidak jauh dari Bandara Adisutjipto. Karena paska ledakan semalam, ketiga lokasi ini sudah dinyatakan tidak aman lagi menyusul radius aman dinaikkan menjadi 20 kilomter.
Relokasi sebenarnya berlangsung tertib. Namun, kepanikan warga yang di sekitar yang juga harus mengungsi dengan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda membuat jalan Kaliurang sempat mengalami macet, karena banyak warga yang memacu kendaraannya dengan kencang. Padahal, kondisi jalan sangat licin, akibat guyuran hujan lumpur yang melanda hampir seluruh kawasan Yogyakarta.