Timnas AMIN Diumumkan, Pengamat: Aneh, Banyak Nama Besar Tak Masuk Line Up
“Padahal berdasarkan ketentuan perundangan jika ada lebih dari dua pasangan calon maka kontestan akan menang dalam satu putaran jika meraih lebih dari 50 persen suara sah pemilih dan raih suara terbanyak di 50% wilayah provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Ambang mengatakan dengan tingkat persaingan yang begitu ketat maka wajar jika masing-masing kontestan termasuk AMIN menyiapkan strategi rangkap termasuk dalam penyusunan tim pemenangan. Tidak ada nama Ahmad Ali, Ahmad Syahroni, Sugeng Prawoto, dari NasDem atau Jazilul Fawaid, Faisol Reza, Syaiful Huda dari PKB tentu menjadi pertanyaan tersendiri.
“Pun juga tidak ada namanya Shohibul Iman, Jazilul Juwaini, dan Aboe Bakar Alhabsyi dari PKS dalam jajaran co captain bisa jadi menjadi strategi tersendiri,” urainya.
Terkait munculnya nama Ketua Dewan Syuro Alumni 212 Yusuf Martak sebagai co captain dalam Timnas AMIN, kata Ambang perlu disikapi secara wajar.
Menurut dia, Yusuf Martak juga bagian dari anak bangsa yang punya hak menyampaikan dukungan dan memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
“Perlu dilihat saja apakah kehadiran dia akan membawa narasi-narasi persatuan bangsa atau perpecahan bangsa. Kalau narasinya memecah belah tentu hal itu akan merugikan pasangan AMIN sendiri,” pungkas Yusuf Martak.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!