TKI Asal Kota Bekasi Cenderung Pilih Malaysia
Jumlah ini lebih tinggi empat orang dibanding tahun lalu dengan kurun yang sama, dari Januari-Juli 2016.
Naiknya jumlah TKI, kata dia, bukan berarti perekonomian di Kota Bekasi memburuk, namun mereka ingin meningkatkan kualitas hidup keluarganya.
“Justru naiknya jumlah TKI bisa mendongkrak pendapatan visa negara,” ungkapnya.
Menurut Hartono, tidak semua TKI asal Kota Bekasi bekerja sebagai penata laksana rumah tangga atau pembantu rumah tangga saja.
Ada juga yang bekerja sebagai sopir, pendamping orang lanjut usia di panti jompo dan sebagainya.
“Untuk jenis kelaminnya, paling banyak perempuan sekitar 60 persen dan laki-laki sekitar 40 persen,” tandasnya. (kub/gob)