Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

TMP Gelar Pelatihan Jurnalistik Angkatan II Bagi Kader Jateng

Sabtu, 16 Oktober 2021 – 18:55 WIB
TMP Gelar Pelatihan Jurnalistik Angkatan II Bagi Kader Jateng - JPNN.COM
Dua narasumber yakni Fotografer Dokumenter dan Dosen Jurnalistik Taufan Wijaya dan Jurnalis Vivanews sekaligus penulis buku Di Balik Layar Jokowi, Agus Rahmat pada acara pelatihan jurnalistik yang digelar Taruna Merah Putih (TMP) pada Sabtu (16/10). Foto: Flyer TMP

Di sisi lain, menurut Agus, keingintahuan seorang jurnalis harus terus dibangun agar ia dapat menggali informasi secara mendalam dan detil dari sebuah kejadian atau peristiwa.

Agus berpesan agar jangan kaku ketika di lapangan. Seorang jurnalis harus mampu membangun kedekatan emosional dengan orang yang mau diwawancara.

Sebab, menurut Agus, ketika jurnalis tidak kaku dengan orang yang mau diwawancarai, maka dapat membangun faktor kedekatan secara personal sehingga akan dapat menggali informasi yang lebih dalam, dan hal ini akan menghasilkan nilai lebih dari sebuah berita.

“Hal-hal kecil akan menghasilkan sebuah nilai berita yang lebih baik dan kuat jika kita dapat menggali informasi dari berbagai sisi. Kemampuan wartawan tidak hanya menggambarkan apa yang diungkapkan oleh narasumber, tetapi mampu menggambarkan apa yang dia lihat dan apa yang dia rasakan. Hal itu akan memiliki bobot berita yang lebih kuat ketika diberitakan kepada khalayak ramai,” ungkapnya.

Adapun Taufan Wijaya selaku fotografer dokumenter dan dosen pengajar ilmu jurnalistik memaparkan foto jurnalistik (photojournalism) pertama kali dipopulerkan Clifton Edom lewat bukunya “Photojournalism Principles and Practices", 1976, yang kemudian karyanya dipakai sebagai referensi di kalangan fotografi jurnalisitik.

Dalam memahami dunia fotografi jurnalistik, menurut Taufan, perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, freedom: menyangkut independensi agar objektif. Kedua, technical ability: kemampuan teknis fotografi dan reportase. Ketiga, aeshetic sensitivity: dimaknai sebagai jiwa seni atau peka  terhadap keindahan.

Keempat, energy and ethics yakni energi fisik maupun psikis serta berpedoman pada etika profesi. Kelima, intellectual curiosity yakni selalu penasaran, selalu bertanya-tanya untuk mencari jawaban.

Selain itu, tambahnya, dalam menulis caption di foto yang mau diangkat ke media, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah dengan mencantumkan unsur 5W1H. Nama orang yang dicantumkan dalam caption harus jelas, What narasinya pendek, untuk Where, mencantumkan nama lokasi dengan jelas. 

DPP Taruna Merah Putih (TMP) kembali menyelenggarakan Pelatihan Menulis dan Fotografi Jurnalistik Angkatan II yang menyasar kadernya di Jawa Tengah, Sabtu (16/10).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News