Toy Story 4, Bukan Sekadar Hiburan
Para penonton akan dibuat tertawa dengan tingkah mainan yang berusaha tidak terlihat bergerak sekaligus cara mereka memandang kehidupan manusia.
Soal humor, Forky bisa dibilang sebagai pencuri pertunjukan. Sikapnya yang polos dan celetukannya menjadi lelucon yang cukup ditunggu-tunggu di setiap scene. Tidak salah jika Cooley, Rivera, dan Nielsen menunjuk Tony Hale (komedian) untuk mengisi suara si garpu.
Petualangan juga kembali muncul seperti di tiga film sebelumnya. Di bagian pertengahan hingga akhir film, penonton bisa ikut merasakan upaya Woody, si mainan kecil, mencari Forky. Peran Peep -yang kini digambarkan lebih strong dan independen- makin menambah warna cerita.
Munculnya karakter baru juga membuat cerita lebih kaya. Ada Duke Caboom (Keanu Reeves), Ducky & Bunny (Keegan-Michael Key dan Jordan Peele), serta Giggle McDimples (Ally Maki). Menariknya, semua karakter baru itu punya peran dalam jalan cerita serta keunikan yang membuatnya menarik perhatian. ''Semua harus punya porsi yang jelas kan,'' tegas produser Jonas Rivera ditemui di Orlando, AS.
Yang juga membuat film itu lebih menyentuh adalah Cooley dan tim penulis menggambarkan sosok villain, Gabby Gabby (Christina Hendricks). Agar muatan film lebih dewasa dan realistis, Gabby Gabby digambarkan punya sisi lain yang membuat orang berpikir ulang tentang makna villain.
''Dia hanya punya cara pandang yang berbeda dengan Woody dan mainan lain,'' ungkap Stephany Folsom, salah seorang penulis cerita.
Tawa mengocok perut dan petualangan seru lantas ditutup dengan akhir yang mengharukan. Unsur drama terbentuk dari Woody dan Peep yang menunjukkan sisi emosional mereka di akhir film. Puncaknya, keputusan besar Woody membuat hampir siapa pun meneteskan air mata.
''Bisa dibilang, Toy Story 4 adalah salah satu film tersedih secara positif,'' ucap Lara Takenaga, kolumnis film The New York Times. (len/c14/jan)