Tubi Burek
Oleh Dahlan IskanAtau ingat anak tunggalnya. Yang masih berumur 9 tahun. Yang ikut sang mantan istri.
Sejak jatuh sakit, Tubi mendengar sesuatu mengenai sang istri. Tubi memutuskan: untuk mengantarkan sang istri ke orang tuanyi.
Rumah sang mertua tidak sampai 2 Km dari rumahnya. Tubi bukan bermaksud seperti lagu Betharia Sonatha: mengembalikannyi ke orang tuanyi. Tubi hanya ingin mertuanyalah yang akan menasihati sang istri.
Pekerjaan Tubi: pengamen jalanan. Itu dia lakukan sejak tamat SD di desa itu.
Awalnya hanya ikut-ikutan. Akhirnya jadi mata pencahariannya. Juga jadi sumber pembiayaan untuk membeli minuman oplosan.
Ibunya bekerja sebagai pemetik daun teh. Ayahnya juga. Sampai sang ayah memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara menggantungkan diri di sebuah pohon pinggir kebun teh.
"Hati suami saya sangat kecil," komentar sang ibu tentang jalan akhir hidup suaminyi.
Waktu itu sang ayah mendengar Tubi mengalami gagal ginjal. Dia juga mendengar tentang menantunya.