Upah Rp 3 Ribu Rupiah, Kini Buruh Bangunan Bisa Naik Haji
"Dari hasil menjadi buruh ini, saya bersama istri menyisakannya untuk biaya berhaji selama puluhan tahun, setelah dipotong untuk kebutuhan sehari hari," tutur Matoyin.
Niat berhaji ini mereka buktikan dengan mendaftarkan diri pada tahun 2010 lalu, dalam kurun waktu 8 tahun mereka sanggup melunasi biaya haji.
Tentunya dari hasil jerih payah menjadi buruh angkut serta berjualan kembang makam.
"Dengan kerja keras selama ini enggak menyangka, jika dimudahkan saat mendaftar dan mengumpulkan dananya naik haji," tutur Muniroh terharu.
Keduanya masuk di kloter 48 dan akan berangkat pada 2 Agustus mendatang.
Pasutri ini juga tetap menjalankan aktivitas seperti sedia kala hingga saat keberangkatan nanti.
Keduanya berharap kesehatan tetap terjaga hingga keberangkatan ke tanah suci. (yos/jpnn)