Usaha Ganjar Menekan Kemiskinan Dipuji, Menunjukkan Kualitas Kepemimpinan
Berdasarkan data BPS, tren kemiskinan pada wilayah Jawa Tengah menurun secara konsisten sejak 2010. Secara rinci, pada 2010 berada di angka 13,3 persen.
Tahun selanjutnya 12,36 persen (2011); 11,66 persen (2012); 11,47 persen (2013); 10,96 persen (2014); 11,13 persen (2015); 10,7 persen (2016); 10,12 persen (2017), 9,66 persen (2018), 9,22 persen (2019); 10,19 persen (2020), dan 9,71 persen (2021).
Tak hanya itu, rata-rata ketimpangan pendapatan (Indeks Gini) Jawa Tengah tahun 2014-2021 terendah dibandingkan Provinsi se-Jawa dan Nasional. Hal ini menandakan pemerataan pendapatan tahun 2014-2021 di Jawa Tengah lebih baik dibandingkan provinsi se-Jawa dan nasional.
Lebih lanjut, Lucius menyadari bahwa penurunan secara perlahan jumlah kelompok miskin menunjukkan beratnya persoalan mendasar yang menjadi akar kemiskinan di masyarakat.
Oleh karena itu, pemimpin dituntut untuk inovatif, kreatif, dan responsif dalam menangani masalah ini.
Meskipun perubahan positif tidak langsung terlihat secara besar-besaran dalam waktu singkat, tetapi Lucius menyebut setiap langkah kecil menuju penurunan kemiskinan harus selalu diapresiasi.
"Walau tak langsung berdampak besar seketika, tetapi perubahan positif selalu harus menjadi ruang penuh harapan untuk berjuang," pungkas Lucius.(mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: