Usai Sowan ke Pangeran Muhammad, Hariri Diboyong ke Prancis
jpnn.com, BEIRUT - Kepulangan mantan Perdana Menteri (PM) Lebanon Saad Al Hariri dari Arab Saudi akhirnya menemui titik terang. Dia telah menerima tawaran Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu malam (15/11) untuk berkunjung ke Paris.
Setelah kunjungan tersebut, dia akan bertolak pulang ke Lebanon. Rencana itu disambut baik oleh Presiden Lebanon Michel Aoun. Artinya, misteri tentang mundurnya Hariri yang diumumkan pada Sabtu dua pekan lalu (4/11) dari Riyadh, Arab Saudi, bakal terungkap.
’’Kami berharap krisis berakhir dan keputusan PM Hariri menerima undangan untuk berkunjung ke Prancis bisa membuka pintu solusi,’’ cuit Aoun di akun Twitter-nya kemarin, Kamis (16/11).
Aoun yang pernah menduga Hariri ’’diculik’’ Saudi mengungkapkan, Hariri tiba di Paris bersama keluarganya besok, Sabtu (18/11). Dia akan tinggal selama beberapa hari sebelum kembali pulang ke Lebanon.
Anggota Future Movement Party Okab Sakr mengungkapkan, PM ke-33 Lebanon tersebut sangat mungkin lebih dulu berkeliling Eropa dan negara-negara Arab untuk menjelaskan posisi dan kondisi Lebanon saat ini.
Hariri menyatakan mundur lewat Future TV pada Sabtu (4/11) saat berada di Riyadh, Arab Saudi. Sejak saat itu, dia belum pulang. Aoun tidak menerima pengunduran diri tersebut, kecuali Hariri datang langsung dan menjelaskan alasannya.
Pada Minggu malam (12/11), Hariri menyebut bakal pulang dalam 2–3 hari, tetapi tidak terjadi. Saling tuding antara Lebanon dan Saudi pun tidak terelakkan. Lebanon menuduh Saudi menahan Hariri. Di pihak lain, Saudi menolak mentah-mentah tudingan tersebut.
Prancis menjadi negara pertama yang memecah kebuntuan diplomasi kedua negara. Macron bahkan berkunjung mendadak ke Saudi pada Kamis (2/11) setelah membuka Museum Louvre Abu Dhabi. Kemarin Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian juga dijadwalkan bertemu dengan Hariri.