Waketum FPI Tiba di Bandara, Disambut Aksi Penolakan
jpnn.com, TARAKAN - Sekelompok massa ormas menggelar aksi, menolak kehadiran Wakil Ketua Umum FPI (Front Pembela Islam) Habib Ja'far Shodiq yang ingin menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) FPI di Kota Tarakan, Kaltara.
Massa ormas menggelar aksi demontrasi di Bandara Juwata Tarakan, Sabtu (14/7).Ketua Kordinator Aksi, Markus mengungkapkan, aksi penolakan kedatangan perwakilan FPI pusat karena track record (rekam jejak) FPI yang dinilai kerap kali melakukan aksi sweeping yang sangat meresahkan masyarakat.
“Saya rasa, tidak ada yang melarang suatu ormas jika tujuan ormas itu memang jelas untuk kebaikan. Namun karena adanya rekam jejak ini, masyarakat menolak masuknya ormas FPI ke Tarakan karena beberapa sikap mereka di berbagai wilayah yang melukai hati pemeluk agama lain. Karena itu yang kita inginkan, Tarakan dan Kaltara harus tetap damai. Dengan begitu, kita akan tetap hidup harmonis,” ungkap Markus.
Selain itu, Markus menerangkan aksi ini bukanlah tindakan yang membenci suatu agama. Namun aksi tersebut hanya ditujukan kepada sebuah ormas yang selalu membawa nama agama dalam setiap aksinya yang dianggap meresahkan.
“Intinya kita menolak hadirnya FPI di Tarakan dan meminta perwakilannya yang datang dari Jakarta kembali ke daerahnya. Tujuannya, kita tidak mau di Tarakan terjadi lagi gesekan antar umat beragama, suku dan bangsa,” tegasnya.
Menurut dia, kondisi Tarakan sejauh ini sudah aman dan kondusif antar umat beragama dan suku. Baginya, kehadiran ormas yang berkedok pembela agama sudah tidak diperlukan lagi di Kota Tarakan.
Dia khawatir, dengan masuknya ormas berkedok pembela agama dikhawatirkan, ormas tersebut akan berpotensi menimbulkan gesekan antarpemeluk agama.
“Apalagi yang mau dibela, di Tarakan ini kita hidup rukun dan berdampingan kok. Tidak ada agama yang tertindas di sini (Tarakan,Red.). Jangan sampai karena kehadiran sebuah ormas malah dapat merusak kerukunan masyarakat Kota Tarakan. Maka dari itu, aksi ini sebagai bentuk ketidakinginan kita terhadap munculnya persoalan-persoalan baru di Tarakan. Semua itu kita lakukan agar keamanan dan kedamaian di Tarakan bisa terjaga dengan baik,” terangnya.