Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah Dukung Kesetaraan dalam Kerja Sama Ekonomi Dunia
Hal tersebut, kata dia, juga senafas dengan prinsip Dasa Sila Bandung yang digagas Bung Karno dalam Konferensi Asia Afrika 1955.
Basarah menilai sudah saatnya meninggalkan pola kerja sama ekonomi dunia yang tidak setara dan tidak adil serta hanya membuat satu negara atau satu kawasan saja yang menjadi maju sementara negara atau kawasan yang lain tetap menjadi negara berkembang atau terbelakang.
Peraih gelar doktor bidang hukum dari Universitas Diponegoro Semarang itu menjelaskan Presiden RRT Xi Jinping pada 3 Oktober 2013 lalu di Jakarta telah menyampaikan gagasan One Belt One Road di Gedung DPR RI.
Indonesia kemudian menjadi salah satu negara yang sejak awal mendukung gagasan ini.
Kemudian yang dalam lebih dari satu dekade telah banyak menjalin kerja sama strategis dan komprehensif antara Indonesia dan Tiongkok.
Konsep kerja sama ekonomi dunia yang mengambil inspirasi Jalur Sutra kuno itu berfokus pada peningkatan konektivitas di semua lini, mulai dari peningkatan kebijakan infrastruktur, perdagangan, keuangan dan konektivitas antarmasyarakat demi terbangunnya perekonomian global, pembangunan global, dan platform baru kerja sama ekonomi internasional yang lebih kondusif dan saling menguntungkan.
Untuk mencapai tujuan itu, RRT membuat strategi pembangunan dalam kerangka BRI yang mendorong konektivitas di enam koridor ekonomi utama mencakup Tiongkok dan Mongolia dan Rusia, negara-negara Eurasia, Asia Tengah dan Barat, Pakistan, negara-negara lain di anak benua India, juga Indocina.
Lebih dari 150 negara dan lebih dari 30 organisasi internasional telah menandatangani dokumen kerja sama Belt and Road, termasuk Indonesia. (mrk/jpnn)