Wali Kota Solo: Ora Usah Nekat Mudik, Nek Nekat Tak Karantina Setengah Sasi!
jpnn.com, SURAKARTA - Gelombang mudik terus meningkat ke Kota Solo, Jawa Tengah di tengah wabah virus corona meski telah dilarang pemerintah untuk cegah penyebaran covid-19.
Untuk itu, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mewajibkan pemudik untuk menjalani karantina selama 14 hari setibanya di kota tersebut sebelum para pemudik kembali ke rumah masing-masing.
Tiga lokasi karantina telah disiapkan, salah satunya dikhususkan bagi pemudik. Yaitu Ndalem Joyokusuman, Ndalem Priyosuhartan, dan Graha Wisata Niaga.
Ndalem Joyokusuman dan Ndalem Priyosuhartan akan digunakan untuk karantina masyarakat Solo yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP),
“Ta elingke, do manuto, ora usah nekat mudik, nek nekat tak karantina setengah sasi neng kene (saya ingatkan jangan pada nekat mudik, kalau nekat nanti akan saya karantina setengah bulan di sini)," tutur FX Hadi dalam sebuah cuplikan video berbahasa Jawa sambil berdiri dan menunjuk gedung Graha Wisata Niaga.
Menurutnya, Graha Wisata Niaga dikhususkan bagi pemudik dari luar kota yang masuk ke Solo. Gedung yang berada di kompleks Sriwedari itu diprediksi mampu menampung 200 hingga 300 orang.
Dia telah menunjuk penanggung jawab untuk masing-masing rumah karantina. Mereka bertugas menyiapkan tempat, memastikan logistik serta merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan di rumah karantina.
"Kalau yang di Joyokusuman dan Priyosuhartan akan kami siapkan pendamping untuk olahraga, guru tari jika mereka ingin menari dan sebagainya. Kami usahakan pekan ini semua selesai,” kata Rudy.