Warga Rawagede setelah Gugatan Mereka Dimenangkan Pengadilan Den Haag
Para Janda Tek Dung Ingin Bangun Rumah BaruSelasa, 20 September 2011 – 08:08 WIB
Dia awalnya tidak percaya suaminya tewas saat itu. Dia benar-benar yakin Bitol sudah tewas setelah melihat mayatnya yang dipenuhi lumpur. Dibantu janda-janda lainnya, Cawi lantas mengangkat mayat Bitol. Sehari kemudian, Bitol dimakamkan di pemakaman umum yang saat ini sudah dipugar menjadi TMP Sampurna Raga.
Tapi, ada sejumlah janda yang tidak memakamkan jenazah suaminya di pemakaman umum. Alasannya, lokasinya sedikit jauh dari penemuan mayat serta tidak ada tenaga laki-laki saat itu. Jenazah-jenazah tersebut lantas dimakamkan di samping rumah. Jenazah itu juga tidak dikubur sedalam proses penguburan saat ini. Rata-rata hanya dikubur sedalam setengah meter.
Untungnya, jelas Cawi, meski banyak jenazah yang dikubur dengan kedalaman tidak sampai satu meter, tidak pernah tercium bau mayat. "Kami semua hidup normal, tanpa ada bau mayat sama sekali," ungkapnya.