Waspada, 7 Kebiasaan Makan ini Menyebabkan Diabetes
Juga dikatakan oleh dr. Karin, selain membatasi konsumsi gula pada makanan atau minuman manis, kadar gula darah juga dapat dijaga dengan konsumsi serat, khususnya serat larut.
“Sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi serat dapat menurunkan resistensi insulin, yang merupakan penyebab dari diabetes. Selain itu, hasil laboratorium dari subjek penelitian menunjukkan penurunan signifikan dari kadar gula darah puasa dan HbA1c,” kata dr. Karin.
Diungkapkan oleh dr. Karin, memperbanyak asupan serat juga bisa bermanfaat untuk:
- Membuat Anda kenyang lebih lama. Serat menyebabkan pengosongan lambung yang lebih lama, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Ini menjadikan Anda terhindar dari godaan ngemil.
- Mengendalikan porsi makan. Mengonsumsi serat dalam jumlah yang dianjurkan membuat Anda kenyang lebih cepat, meski porsi makan Anda sedikit. Dengan demikian, asupan makan pun terkontrol.
- Gula darah stabil. Serat termasuk ke dalam golongan besar karbohidrat. Namun, karena tak dapat dicerna tubuh, serat akan keluar dalam bentuk utuh melalui kotoran. Oleh karena itu, konsumsi serat tidak akan menyebabkan
- peningkatan drastis kadar gula darah Anda.
- Beberapa sumber serat yang dianjurkan antara lain: oatmeal, kacang-kacangan dan polong-polongan, brokoli, alpukat, pir, buah berry, lentil, apel, dan lain-lain.
5. Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh
Penelitian menunjukkan bahwa asupan lemak yang berlebihan (lebih dari 30 persen dari total kalori) dapat memperburuk resistensi insulin. Jauhi makanan yang cenderung mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, seperti makanan dari restoran cepat saji.
“Selain dapat meningkatkan kadar kolesterol, lemak jenuh atau saturated fat juga bisa meningkatkan risiko diabetes. Lemak jenis ini banyak terdapat dalam susu tinggi lemak, keju olahan, mentega, selain kacang, dan daging berlemak,” kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter yang juga ikut menambahkan.
6. Sering konsumsi camilan berbahan dasar tepung terigu
Karbohidrat olahan (highly processed carbohydrates), seperti roti putih tawar, pretzel, pasta, atau biskuit—yang sumbernya adalah tepung terigu—telah dikaitkan dalam beberapa penelitian dapat meningkatkan resistensi insulin. Menurut dr. Sepriani, penyebabnya adalah kandungan gula yang sangat tinggi dalam makanan-makanan tersebut.