Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

WHO Sebut Negara Penghasil Vaksin Mengacaukan Distribusi, Sindir China?

Jumat, 19 Februari 2021 – 18:04 WIB
WHO Sebut Negara Penghasil Vaksin Mengacaukan Distribusi, Sindir China? - JPNN.COM
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP

jpnn.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara penghasil vaksin COVID-19 untuk tidak mendistribusikan vaksin secara sepihak.

Organisasi di bawah PBB tersebut berharap negara penghasil mendonasikan vaksin ke inisiatif COVAX global guna memastikan penyebaran merata.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan desakan tersebut saat China membahas kontrak di seluruh Afrika, Rusia mendistribusikan vaksin di Amerika Latin dan Uni Eropa mengincar pemberian vaksin untuk negara miskin. Semua itu dilakukan di luar inisiatif COVAX.

Tedros mengatakan negara-negara yang menyepakati kontrakan secara individu mengacaukan tujuan COVAX, yakni akses yang adil. Ia menambahkan inisiatif WHO bahkan dapat mengakomodasi permintaan dari negara yang "lebih memilih memberikan donasinya ke negara tertentu, lantaran mereka bertetangga atau karena mereka menjalin kemitraan."

"Apa yang bisa kami lakukan, jika itu melalui COVAX, yakni donasi dapat ditujukan ke negara-negara itu dan persediaan COVAX dapat diberikan ke negara lain," kata Tedros saat konferensi pers virtual dari Jenewa.

"Sehingga kami mampu mengimbanginya."

COVAX, yang juga didukung oleh Koalisi untuk Inovasi Persiapan Pandemi (CEPI) dan Aliansi Vaksin Gavi, akan mengirim jumlah kecil vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dan Pfizer, bahkan saat negara-negara kaya bergegas membeli sebagian besar dosis negara Barat.

Sementara itu, diplomasi vaksin sedang intens, dengan Rusia membahas pengiriman vaksin dengan Kroasia saat pengiriman pertama vaksin Sputnik V buatannya menuju Meksiko.

WHO mengkritik negara penghasil vaksin terkait distribusi yang tidak merata, sindiran untuk China?

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News