WNI Jadi Korban Kekerasan Rasial, Jokowi Diminta Tinjau Ulang Hubungan dengan AS
jpnn.com, JAKARTA - Tindakan kekerasan rasial yang dilakukan oleh sejumlah warga negara Amerika Serikat terhadap orang Asia, termasuk Indonesia tidak bisa dibenarkan. Atas dasar apapun perilaku rasis harus dihentikan di seluruh dunia.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) Bintang Wahyu Saputra menanggapi kasus rasial yang dialami Oliver Pras, seorang WNI di AS.
"Kami mengecam dan mengutuk kekerasan rasial terhadap Oliver Pras seorang warga negara Indonesia di Amerika. Disinyallir pelakunya merupakan warga lokal yang tidak senang terhadap orang Asia," tegas Bintang di Jakarta, Rabu (31/3).
Atas peristiwa itu Bintang mendesak pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amerika segera memberikan perhatian lebih dan memberikan peringatan kepada seluruh WNI di Amerika, baik mereka yang sedang belajar maupun yang menetap disana tentang darurat Rasis yang sedang dialami oleh warga berwajah Asia.
"Selain itu, Kami meminta Presiden RI untuk meninjau kembali hubungan bilateral kedua negara, baik terkait kerja sama ekonomi, politik, militer antara Indonesia - Amerika," lanjut Sekjend Pemuda OKI ini.
Selain itu, poihaknya menuntut pemerintah Amerika melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia. Memberikan jaminan keamanan kepada semua warga negara Indonesia di Amerika dan memastikan pelaku kekerasan terhadap Oliver Pras diproses secara hukum.
"Kami juga mendesak pemerintahan Amerika Serikat untuk menangkap seluruh pelaku rasial terhadap WNI di Amerika Serikat. Jika tidak kami tidak segan melakukan sejumlah hal yang bisa merugikan Amerika di Indonesia. Kami akan serukan Boikot Nasional terhadap produk-produk Amerika di Indonesia," papar Bintang.
Menurut Bintang tidak sulit mengajak masyarakat Indonesia melakukan boikot nasional atas produk Amerika. Tingginya rasa solidaritas yang menjadi salah satu ciri Bangsa Indonesia membuatnya seruan boikot nasional akan berhasil.