Yakin Masih Ada Tsunami saat Malam, Pilih Tidur di Hutan
Selasa, 02 November 2010 – 07:07 WIB
Walaupun cukup banyak penduduk yang selamat, Jawa Pos melihat dampak kerusakan sangat parah. Hampir seluruh rumah penduduk rata dengan tanah. Hanya satu bangunan gereja yang masih berdiri tegak. Beberapa bekas rumah yang tersisa juga menumpuk dan tertindih karang yang sebelumnya berasal dari tengah laut. Lapisan karang-karang terjal dan tajam tersebar di permukaan pantai.
Sisa bau mayat masih menyengat di sudut-sudut reruntuhan. Ketika mulai melangkah dari bibir pantai, hanya terlihat jalan setapak dan pohon-pohon kelapa yang terlihat utuh. Bantal, guling, sarung, panci, sampai alat pemutar VCD terlihat berserakan di jalanan, tak lagi bertuan. Sejumlah STTB (surat tanda tamat belajar) dan ijazah juga tampak berceceran.
Warga Eru Paraboat kali pertama menerima bantuan pada Rabu (28/10) atau tepatnya dua hari setelah tsunami menghancurkan kediaman mereka. Bantuan tersebut diberikan para surfer yang sebagian besar menetap di Mentawai. Bantuan pun berupa makanan yang hanya bisa membuat mereka bertahan selama sehari. Setelah itu, mereka harus menunggu bantuan lagi.