Yakinlah, Pemerintahan Jokowi Mampu Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
Misbakhun Percaya pada Kemampuan Sri Mulyanijpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR dari Partai Golkar, M Misbakhun menyatakan, pemerintah harus lebih kreatif di tengah kondisi perekonomian global yang masih berat. Menurut dia, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam RAPBN 2017 akan tercapai asalkan pemerintah kreatif dan semua mendukung kebijakan yang digulirkan.
Misbakhun mengatakan hal itu untuk menanggapi hasil rapat pembahasan asumsi makro RAPBN 2017 pada Rabu (7/9) di ruang rapat Komisi XI DPR. Dalam rapat itu disepakati bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi nasional pada angka 5,1 persen sebagaimana usulan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI).
Asumsi itu lebih rendah ketimbang yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam nota keuangan RAPBN 2017. Presiden sebelumnya di depan paripurna DPR pertengahan Agustus lalu menyodorkan asumsi pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 persen.
Misbakhun mengatakan, jika pemerintah kreatif maka target pertumbuhan ekonomi pasti tercapai. "Harus kita sadari bahwa pertumbuhan ekonomi ini akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Tapi dengan program pembangunan yang kreatif, pemerintah juga akan mampu menciptakan lapangan kerja," katanya di DPR, Kamis (8/9).
Misbakhun menjelaskan, Menkeu SMI dalam raker dengan Komisi XI itu sempat menceritakan pengalamannya saat mengikuti KTT G-20 di Hangzhou, Tiongkok pada 4-5 September lalu. Dari cerita SMI, negara-negara anggota G20 memang menyoroti pelambatan pertumbuhan ekonomi selama tujuh tahun terakhir pasca-krisis 2008-2009.
Pelambatan ekonomi global itu diprediksi akan berlangung hingga 2017. Karenanya Misbakhun mengharapkan pemerintah juga semakin kreatif dalam memacu pertumbuhan ekonomi agar lebih berkualitas.
"Pelambatan masih terjadi di perekonomian dunia dan sejak awal kita selalu membahas sentimen domestik. Karena itu, kreativitas kita akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi kita sebagaimana program-program ekonomi di APBN," katanya.
Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, Indonesia dengan populasi sekitar 251 juta jiwa tentu memiliki potensi untuk mendorong konsumsi. Dengan adanya konsumsi, katanya, maka ekonomi akan bergerak.