Yuk Simak Ulah Penyelundup Prancis Sebelum Nonton Laga Eropa…
"Mengapa saya tidak memiliki kapal yang lebih baik untuk dipakai dalam ekspedisi penting ini?" lanjutnya.
Saat kapalnya terseok-seok dibawa angin ke arah Selatan, "ia harus mengerek bendera Belanda agar tak ditangkap oleh kapal Belanda yang lewat," tulis Jack Turner.
Sesampai di Timor, Poivre bisa sedikit bernafas lega. Ia mendapatkan benih pala dari Portugis yang menguasai pulau itu.
Benih itu dibawanya menyeberangi Samudera Hindia ke Mauritius--koloni Prancis. Karena gagal tumbuh, orang-orang mulai menuding dia kena tipu Portugis dengan membeli benih palsu.
Pupus sudah mimpi Poivre. Setahun kemudian dia mudik ke Eropa. Di kampung halaman, dia menulis buku Voyages d'un philosophe yang menceritakan pengalaman hidupnya.
Judul itu, yang berarti Perjalanan Sang Filsuf menarik perhatian banyak orang. Termasuk seorang menteri dalam kabinet Louis XV. Pendek kisah, ide Poivre didukung negara.
Pada 1767, dia kembali ke Timur. Kini, ia mempekerjakan orang lain untuk resiko yang dulu ditempuhnya.
Evrard de Tremignon dan le sieur d'Etcheverry yang dapat diandalkan di Samudera Hindia direkrut untuk menangani kapal Vigilant dan kapal Etoile du Matin.