4 Kiat Mencegah HIV Menular ke Bayi
Tak perlu takut dengan pengobatan HIV selama kehamilan. Ini karena secara umum tidak ada efek samping berbahaya yang dapat mengganggu keselamatan janin beserta perkembangannya.
3. Melahirkan melalui operasi caesar
Metode persalinan yang dianjurkan untuk ibu dengan HIV positif adalah operasi caesar. Mengapa? Jika melakukan persalinan secara normal, bayi akan langsung berkontak dengan darah ibu dan cairan lainnya di jalan lahir. Kondisi tersebut dapat membuat bayi terpapar virus HIV secara langsung.
Perlu diingat, meski sang ibu sudah mengonsumsi obat ARV selama kehamilan, risiko penularan tetap ada. Proses melahirkan melalui operasi caesar dapat menghindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh ibu. Cara ini dapat mengurangi risiko penularan HIV.
Meski memiliki risiko penularan HIV dari ibu ke bayi paling rendah, yaitu sekitar 2 persen, tetapi risiko komplikasi saat dan setelah operasi caesar pada ibu dengan HIV lebih tinggi. Selain itu, kemungkinan dibutuhkan pula perawatan intensif lebih lama di rumah sakit.
Sebagai catatan, bayi yang baru lahir tetap akan mendapatkan pengobatan HIV selama kurang lebih sekitar 4-6 minggu untuk mengurangi risiko.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa menyusui
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ibu menyusui mengonsumsi ARV untuk mengurangi penularan HIV melalui ASI. Namun, pedoman untuk menyusui atau menghindari pemberian ASI sebaiknya ditetapkan pihak berwenang dalam bidang kesehatan masing-masing.
Jika menyusui disarankan, maka sebaiknya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Selanjutnya, ibu positif HIV sebaiknya menyusui selama setidaknya 12 bulan dan dapat dilanjutkan hingga 24 bulan atau lebih sembari tetap mengonsumsi ARV.