40 TKA Tiongkok Kerja di Pabrik, Mayoritas Buruh Kasar
Dari total 1.619 imigran gelap yang terungkap, didominasi oleh WN Afganistan yang jumlahnya mencapai 1.295 orang. Terbanyak kedua yaitu imigran gelap asal Irak sebanyak 158 orang dan Pakistan sebanyak 100 orang.
Untuk menekan angka imgran gelap, Imigrasi Bogor telah membentuk tim pengawas orang asing yang beranggotakan badan dan instansi pemerintah terkait. Selain itu, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat di daerah langganan imigran gelap.
“Kerja sama juga dengan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). Kalau di Kota Bogor, Kecamatan Bogor Selatan dan Tajur sangat berpotensi dimasuki imigran. Kalau Kabupaten Bogor, ya, kawasan Puncak Cisarua,” tandasnya.
Pengamat Analis Ekonomi dan Politik Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, berpendapat “serbuan” TKA Tiongkok adalah realita tak terbantahkan.
Menurutnya, permasalahan impor buruh asal Negeri Tirai Bambu itu berakar pada kebijakan Presiden Joko Widodo.
“Pemerintah mulai berlagak pikun, pura-pura amnesia dan buta. Berlagak tidak tahu penyebab mengapa TKA Tiongkok menyerbu masuk ke Indonesia secara legal maupun ilegal,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
TKA Tiongkok, kata dia, merupakan konsekuensi perdangangan bebas Asean dengan Tiongkok melalui CAFTA. Selain itu, imbas investasi dalam berbagai mega proyek listrik, kereta cepat, pertambangan.
“Dan masih banyak berbagai projek infrastruktur lainnya yang mensyaratkan mempekerjakan TKA dari sana,” ungkapnya, seraya menyebut kondisi itu diperparah dengan keluarnya kebijakan membebaskan visa kepada 169 negara.