7 Penyebab Umum Keguguran pada Ibu Hamil
2. Infeksi
Ketika Anda sedang hamil, ada beberapa infeksi yang rentan menyerang ibu hamil, yakni Toksoplasma, rubela, cytomegalovirus, dan herpes simplex (TORCH) dan coxsackievirus. Kelima infeksi tersebut berhubungan erat dengan peningkatan risiko keguguran, terlebih pada ibu hamil yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
3. Adanya gangguan plasenta
Plasenta merupakan sebuah bagian yang paling penting ketika kehamilan terjadi. Pasalnya, organ ini menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim. Plasenta adalah organ yang dibentuk dari jaringan pembuluh darah.
Dengan demikian, janin dapat menerima nutrisi dan pertukaran gas melalui asupan darah ibu. Jika ada masalah atau kelainan pada plasenta, maka bayi tidak akan mendapatkan cukup nutrisi sehingga perkembangan bayi jadi melemah dan akhirnya meninggal dalam kandungan.
4. Gangguan sistem endokrin
Menurut dr. Devia, gangguan sistem endokrin juga bisa memicu keguguran. Misalnya, polycystic ovarian syndrome (PCOS), diabetes mellitus, gangguan hormon tiroid, hiperprolaktinemia, dan luteal phase defect (LPD).
“Sekitar 17-20 persen masalah pada sistem endokrin terjadi pada wanita yang mengalami keguguran,” kata dr. Devia.
Pada kondisi LPD, progesteron tidak cukup diproduksi, sehingga implantasi tidak dapat berjalan dengan baik. Kondisi ini menyebabkan wanita mudah kehilangan janin. “Selain itu, gangguan hormon tiroid dan masalah resistensi insulin juga bisa mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko keguguran apabila tidak di terapi sejak dini,” ujarnya.