Agen Youthquake Perjuangkan Cita-Cita Dunia Bebas Nuklir
Ada dua tujuan utama yang hendak dicapai ICAN lewat traktat tersebut. Bagi anggota yang bukan negara nuklir, ICAN ingin memastikan bahwa negara-negara itu tidak akan pernah ingin menciptakan senjata nuklir.
Sedangkan bagi negara-negara nuklir, ICAN akan mengerahkan segala cara agar negara tersebut bebas dari senjata nuklir. Yakni, dengan menghentikan program nuklir secara bertahap sampai akhirnya benar-benar melepaskan seluruh kepemilikan senjata nuklirnya.
Bukan tujuan yang mudah dicapai. Tapi, Fihn yakin ICAN akan bisa mencapai cita-cita mulianya dengan bantuan seluruh negara di dunia.
Kemarin (13/1) perempuan 35 tahun tersebut melawat Kota Nagasaki, Prefektur Nagasaki, Jepang. Kunjungan itu merupakan bagian dari kampanye ICAN untuk menunjukkan kepada dunia betapa berbahayanya senjata nuklir.
”Tragedi atom yang terjadi di kota ini bisa terulang lagi jika dunia masih percaya pada senjata nuklir,” ujarnya sebagaimana dilansir Japan Times.
Sama dengan ICAN, kini Fihn pun identik dengan perubahan. Alumnus University of Stockholm itu bisa disebut sebagai salah seorang agen youthquake.
Demikian juga seluruh tokoh ICAN di berbagai belahan dunia. Salah satunya Tim Wright yang menjabat direktur ICAN Asia-Pasifik. Seperti Fihn, Wright pun rajin menyuarakan cita-cita ICAN tentang dunia yang bebas senjata nuklir.
Awal pekan ini Wright berkunjung ke Korea Selatan (Korsel). Di negara tetangga Korea Utara (Korut) yang sedang getol mengembangkan senjata nuklirnya tersebut, pria berkacamata itu mendesak Presiden Moon Jae-in meneken Traktat Perlucutan Senjata Nuklir.