AKP Bachrun Tantang Pelaku Tawuran Menghadapi Makhluk Gaib di Gedung Angker
"Pernah ada anggota saya yang mendengar orang menyapa 'selamat malam Pak'. Saat dicari orangnya enggak ada," kata Bachrun.
Tantangan uji nyali tersebut untuk membuat pelaku tawuran jera jika harus berurusan dengan anggota Polsek Palmerah atas perbuatannya yang meresahkan masyarakat.
Sementara Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan pihaknya rutin menjaga kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo, untuk mencegah aksi tawuran pemuda.
Namun seringkali mereka terkesan meledek polisi, dan beraksi kembali jika tidak ada polisi yang mengawasi jalanan rawan tawuran.
"Terus terang selama dijaga Palmerah aman terkendali, tapi kadang para pemuda itu meledek juga. Enggak ada polisi mereka muncul," ujar Supriyanto.
Sebelumnya, 18 remaja pelaku tawuran di Gang Mawar, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis dini hari, mendapatkan hukuman pembinaan dari Polsek Palmerah berupa bersimpuh pada kaki orang tuanya, melafalkan Pancasila, hingga hormat kepada Bendera Merah Putih.
"Supaya mereka termenung dan jiwa nasionalismenya tumbuh, sekaligus memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Mereka juga mencuci kaki orang tua masing-masing agar teringat bagaimana mereka dirawat," ujar Kapolsek Palmerah Jakarta Barat Kompol Supriyanto di Jakarta, Kamis.
Dijelaskan, mereka ditangkap oleh anggota Polsek Palmerah di Gang Mawar, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis dini hari.