Anak-Anak Muslim Komunitas Punk Berdakwah lewat Punkajian
Dulu Sarang Copet, Kini Rumah PertobatanJumat, 21 Mei 2010 – 08:16 WIB
Punk Klender, menurut Asep, termasuk golongan yang masih salah jalan. Mereka tidak mengenal agama. Punk jalanan hidup berkelompok dengan anggota lebih dari sepuluh orang. "Saya dulu juga hidup seperti mereka," papar dia. Dia bisa mengajak punk Klender karena kenal dengan pimpinannya saat berada di penjara anak.
Punk jalanan biasa tidur dimana saja. Antara lain, emperan toko, halte, dan kebun kosong. Demikian juga kencing dan BAB (buang air besar), mereka melakukannya di mana saja. "Yang paling sakral, mereka tidak mau mandi. Bahkan, kalau ada asap knalpot, baju mereka dideketin agar tambah kotor," ujar Asep. "Makin kotor, makin ngepunk," tambah dia.
Tiba di tempat tujuan, rombongan punk Klender disambut rekan-rekan sesama punk yang muslim. Mereka berada di markas tersebut sejak pukul 22.00 Wib.