Arsy Buana Travelindo Cetak Kinerja Impresif Hingga Mei 2023
“Pada 29 Juli 2023, kami akan mulai melayani PPIU untuk memberangkatkan jemaah umrah ke Tanah Suci. Ini akan terus bergulir sampai tahun depan,” tutur Saipul usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023 di Jakarta, Jumat (30/6).
Hingga akhir 2023, dia menerangkan perseroan menargetkan menangani sekitar 16 ribu jemaah umrah ke Tanah Suci dari berbagai PPIU, naik dari tahun lalu 14 ribu. Tahun depan, ABT membidik penanganan 16-18 ribu jemaah umrah.
“Jemaah umrah Indonesia mencapai 1,5 juta per tahun. Jumlah ini diyakini terus melesat, mengingat Arab Saudi menargetkan jumlah jemaah umrah menembus 30 juta pada 2030. Ini memperkuat prospek bisnis ABT,” kata Saipul.
Saat ini, ABT bekerja sama dengan 112 PPIU bermitra dengan ABT dari total sebanyak 2.000 lebih. Dalam kerja sama itu, ABT untuk menyediakan kebutuhan jemaah umrah.
Di bisnis sewa kamar hotel, dia menegaskan ABT bekerja sama dengan Hotel Fajr Bade 2 di Mekah dengan jumlah kamar 624 dan hotel Anshar Grup di Madinah sebanyak 1.068 kamar.
Dengan demikian, total kamar yang bisa disewakan ABT mencapai 1.692. Ke depan, jumlah kamar yang bisa disewakan ditargetkan naik menjadi 3.000.
Sementara itu, dia menegaskan di bisnis tiket, perseroan sudah mendapatkan kuota tiket ke Arab Saudi sebanyak 4.124 dari beberapa maskapai, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan sejumlah maskapai luar negeri. Dari jumlah itu, sebanyak 1.415 telah terjual.
Saipul menegaskan ABT berencana membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2023. Berdasarkan prospektus IPO, perseroan mengusulkan rasio dividen sebesar 25 persen.