Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
“Mari kita bergandengan tangan untuk memperluas jaringan dan jangkauan, sehingga kemanfataan asosiasi ini bisa dinikmati oleh semuanya ,” ujarnya.
Di sisi lain, Akindo juga berkomitmen untuk turut mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan kedelai dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan berbeda dengan beras, kedelai memang bukan kebutuhan pokok masyarakat.
Namun, jika bahan makanan yang satu ini menghilang di pasaran dan harganya melonjak tinggi, pemerintah bakal kebingungan dan akan mendapat tekanan dari perajin tahu dan tempe.
“Ini pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, di mana harga kedelai mencapai Rp 135 sampai Rp 145 ribu per kilogram. Hilangnya kedelai diikuti dengan berhentinya produksi tempe yang sudah begitu lekat dengan rakyat,” tuturnya.
Dia mengingatkan pengurus baru Akindo untuk lebih berhati hati, karena tantangan yang akan dihadapi akan lebih berat.
Situasi di Timur Tengah yang makin panas dan perang Rusia–Ukraina yang tak kunjung berakhir akan berpengaruh pada harga kedelai di pasar global. (esy/jpnn)