Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia

Senin, 31 Agustus 2020 – 18:14 WIB
Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia - JPNN.COM
Kim Nguyen bercocok tanam di kebun yang dimiliki oleh komunitas warga. (ABC News: Natasya Salim)

Salah satu negara lainnya adalah Bangladesh.

Abdul Bhuiyan dari Sydney adalah migran asal Bangladesh yang pindah ke Australia di tahun 2008 untuk "kabur" dari bencana alam di negaranya.

Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia Photo: Abdul Bhuiyan in his Sydney garden. (ABC News: Richard Hoskins)

 

Bangladesh, yang berada dekat kawasan Sungai Gangga, sangat rentan pada badai tropis dan banjir.

Diperkirakan di tahun 2050, kota-kota besar di Bangladesh akan menjadi yang pertama di dunia mengalami gelombang panas dengan kondisi berbahaya meski berlindung di tempat teduh. Hal ini bisa terjadi jika gas efek rumah kaca terus berlanjut di tingkat saat ini, menurut model iklim dari pusat penelitian Woods Hole Research Centre.

Model iklim juga menunjukkan kawasan Asia Selatan akan mengalami lebih banyak bencana alam, sementara benua Australia akan mengalami kekeringan, kepanasan, dan lebih banyak kebakaran hutan.

Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia Photo: The Ganges River delta seen from space. (NASA Johnson)

 

China masih menjadi negara pembuang gas rumah kaca terbesar di dunia, sekitar 10.06 gigaton di tahun 2018

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA