Benarkah Jengkol Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes?
Selama beberapa pekan, tikus diabetes dan tikus normal diberikan jengkol secara oral.
Hasilnya, kadar glukosa darah tikus diabetes berkurang secara signifikan setelah 12 pekan konsumsi jengkol.
Penelitian juga menemukan jengkol meningkatkan nafsu makan, berat badan, serta pulau Langerhans (kumpulan sel berbentuk ovoid yang tersebar di seluruh pankreas) pada tikus diabetes dan tikus normal setelah pekan ke-15.
Kendati memberikan efek positif pada tikus diabetes, penelitian mengungkap konsumsi jengkol berlebih justru memberikan dampak buruk pada kesehatan jantung, ginjal, hati serta pankreas tikus normal.
Selanjutnya, studi pada hewan yang mengkaji khasiat jengkol untuk penyakit diabetes juga dilakukan Universitas Lampung.
Penelitian dilakukan dengan mengukur kadar ureum dan kreatinin tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi aloksan (senyawa kimia perusak sel beta pankreas).
Mengutip Healthline, kreatinin merupakan zat limbah dalam darah yang diproduksi oleh otot. Sementara ureum merupakan zat limbah yang diproduksi hati ketika tubuh memecah protein.
Hasil penelitian mengungkapkan, ekstrak etanol biji jengkol menyebabkan kadar glukosa darah tikus diabetes berkurang.