Butet Sampaikan Pujian kepada Megawati, Singgung Politikus Transaksional
"Tahun ini kalau saja, masih juga egosentris dan belum level makrifat tentu mungkin Mbak Puan yang dipaksakan. Tetapi, akhirnya kemarin kita lihat 21 April itu, Ganjar yang ditugasi oleh Ibu Megawati untuk menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya," kata Butet.
Butet juga tidak yakin pilihan tersebut transaksional. "Wong Ganjar neng kere," lanjut Butet.
Butet juga merasa terhormat lantaran tulisannya di Opini Harian Kompas bertajuk "Pesan Punakawan" dibaca dan diapresiasi oleh Megawati. Bahkan Megawati menginstruksikan kepada seluruh kadernya untuk membaca tulisan Butet.
Intisari dari tulisan itu, kata Butet, menggambarkan seorang punakawan, tokoh pewayangan Jawa, agar 'ojo dumeh', dan 'ojo muntal negoro'.
"Di dalam tulisan saya itu kawan-kawan, saya menerangkan tentang kearifan kebudayaan dari masyarakat kecil yang menggambarkan punakawan yang selalu mengingatkan kesatria, ketika kesatria itu lengah. Salah satunya mengingatkan supaya 'Kesatria jangan mentang-mentang; ojo dumeh. Jangan milik kekuasaan membuat lupa. Jangan muntal negara. Muntal itu makan, nelan negara," kata dia.
Kehadiran Butet diketahui di sela- sela Rakernas III PDIP, mendampingi karibnya sesama seniman, Yogyakarta Sri Krishna Encik, untuk mengenalkan lagu Njar Ji, Njar Beh.
Lagu tersebut merupakan dukungan kepada calon presiden yang diusung PDIP Ganjar Pranowo untuk menang di Pemilu 2024. (Tan/JPNN)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: