Cegah Korban Bertambah, Pemerintah Diminta Proaktif Tangani Corona
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengaku kecewa atas esensi protokol penanganan wabah virus Corona atau Covid-19 yang diterbitkan oleh pemerintah.
Menurut Inas, konten protokol itu memposisikan pemerintah bersikap pasif dan hanya menunggu partisipasi dari masyarakat untuk menahan laju penyebaran wabah virus Corona.
"Dari protokol itu, tidak ada upaya pemerintah untuk menjemput bola atau berperan aktif menelusuri siapa-siapa yang telah terjangkiti. Pemerintah hanya menunggu. Kan protokol harusnya dijalankan oleh pemerintah, ini malah masyarakat yang disuruh menjalankannya," Sesal Inas secara tertulis, Minggu (22/3).
Di antara isi protokol itu berbunyi; Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria demam lebih dari 38°C, batuk/ pilek/nyeri tenggorokan, disarankan istirahat yang cukup di rumah dan minum air yang cukup.
Kemudinan, bila tetap merasa tidak nyaman, keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas sesak atau napas cepat, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
"Dari isi Protokol itu, di mana letak tanggung jawab pemerintah? masyarakat dengan penuh kesadaran disuruh datang sendiri layaknya mengalami sakit sebagaimana biasanya. Tidak boleh begitu, inikan bukan penyakit biasa, Corona ini pandemi, menular. Jadi Pemerintah harus proaktif dengan cara penanganan yang berbeda," tegas Inas.
Berikutnya isi protokol itu berbunyi; pihak kesehatan di fasyankes akan melakukan screening pasien dalam pengawasan COVID-19. Jika memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19, maka anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan.
Jika tidak memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19, maka Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.