Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Detik-detik Wahyu Benamkan Kepala Anaknya ke Ember Penuh Air

Selasa, 26 Juni 2018 – 06:44 WIB
Detik-detik Wahyu Benamkan Kepala Anaknya ke Ember Penuh Air - JPNN.COM
Petugas menggiring tersangka pembunuh anak tiri. Foto: SURYANTO PUTRAMUJI/RADAR SURABAYA/JPNN.com

Menanggapi hal tersebut, tersangka hanya menyarankan agar korban sekedar diurut saja. Namun sang ibu berinisiatif mengajak suami yang baru dinikahi selama 6 bulan itu untuk mengantarkan korban ke RSUD Soewandhi.

Sayangnya dalam perjalanan menaiki sepeda motor yang juga diantarkan oleh tersangka, nyawa korban tidak tertolong. ”Korban dinyatakan meninggal dunia saat berada di rumah sakit sekitar pukul 18.00. Saat itu juga korban langsung dilakukan proses pemakaman sepulang dari rumah sakit,” terang Agus.

Namun saat proses perawatan jenazah, salah satu pihak keluarga merasa curiga dengan kematian korban. Ia memotret jenazah korban dan melaporkan kepada polisi pada hari Jumat ( 22/6 ).

Dari laporan salah satu pihak keluarga tersebut, polisi langsung bergerak menelusuri penyebab kematian korban. ”Hari Sabtu sekitar pukul 12.00 tim penyidik melakukan pembongkaran makam untuk melakukan otopsi terhadap korban. Dan tim dokter menyatakan jika sebab kematian korban adalah karena kerusakan pada pecahnya limpa (akibat pukulan,red),” terangnya.

Berbekal dari hasil pembongkaran jenasah korban tersebut, polisi meningkatkan penyelidikan dan telah melakukan pendalaman kepada beberapa saksi. Dari keterangan dan hasil penyelidikan, akhirnya polisi menahan dan menetapkan Ayah tiri korban sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut.

Di hadapan penyidik, tersangka Wisnu mengakui semua perbuatannya. Dia tak bisa mengelak lantaran bukti visum dan bukti-bukti lainnya sudah dikantongi polisi.

”Saya memukul dan mencelupkan kepala korban karena spontan jengkel mendengar korban yang rewel,” ujar Wisnu saat berada di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Dari kasus tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya satu buah ember, satu gayung, serta baju dan celana yang dikenakan korban saat dihabisi tersangka. Kini tersangka telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya.

Wahyu menyiksa anak tirinya dengan cara memasukkan kepala si bocah ke dalam ember berisi air, dan memukulinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News