Durian Lokal Indonesia Siap Bersaing di Dunia
Kebijakan Kalimantan Barat terus berupaya mengembangkan kawasan sentra durian dan mengajak agar masyarakat tetap menjaga kawasan sentra dan mengamankan pohon induk yang berumur puluhan bahkan ratusan tahun.
Eksplorer durian dunia, Karim Aristides yang hadir untuk menjadi juri kontes mengakui sangat menikmati dan menantikan event ini.
Dia sendiri sudah mengklasifikasi jenis-jenis durian yang tumbuh di Balai Karangan sejak tahun 2007.
Menurut Karim, durian terbaik tidak berasal dari perkebunan besar, melainkan dari kebun kecil atau pohon durian yang berada di hutan. Hal ini berhubungan dengan jenis tanah dan skema penyerbukannya yang alami.
“Saya sudah keliling Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara hanya untuk mencicipi durian. Dari Aceh hingga Papua sudah saya jelajahi, tetapi durian terbaik memang ada di Kalbar. Tepatnya durian dari hutan di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau. Ini durian terbaik di dunia. Thailand punya kalah.
Saya temukan ada 18 jenis durian yang khas dari Balai Karangan. Jenisnya adalah Durian Parong, Srombut, Liok, Lintau, Balening dan lainnya. Di daerah lain ini tidak ada,” ungkapnya
Dalam enam tahun terakhir, Kabupaten Sanggau merupakan wilayah kedua terbesar yang ditanami komoditas durian, setelah Kabupaten Nunukan. Tak heran jika Kabupaten Sanggau memiliki varietas durian andalan, yaitu Durian Srombut. Pembuahan Durian Srombut selalu stabil. Durian Srombut memiliki edibel porsi daging 45-48 %, jauh dari porsi durian musangking yang hanya 19-21 %. Daging Durian Srombut pun halus seperti es krim, ungkap Karim
Bahkan beberapa bulan lalu, Durian Srombut telah dipersembahkan ke istana negara untuk Presiden Joko Widodo, ujarnya