Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Imunisasi MR Sangat Penting, Ini Penjelasan Lengkap

Kamis, 23 Agustus 2018 – 00:33 WIB
Imunisasi MR Sangat Penting, Ini Penjelasan Lengkap - JPNN.COM
Imunisasi MR sangat penting. Ilustrasi Foto: M Ridwan/Jambi Ekspres/JPNN.com

Sehingga, Indonesia kini menggunakan produk vaksin MR dari India dalam program vaksinasi nasional campak dan rubella tahap 2. Corporate Secretary PT Bio Farma Bambang Heriyanto menyatakan pihaknya saat ini masih melakukan riset bahan vaksin MR yang tidak mengandung unsur haram. Sayangnya, diperlukan riset dan waktu cukup lama untuk mengganti salah satu komponen vaksin MR.

”Bisa 15 sampai 20 tahun untuk menemukan vaksin dengan komponen yang baru,” terangnya kemarin (21/8). Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam pengembangan produk vaksinnya agar memenuhi aspek halal. Selain itu, koordinasi dengan MUI juga akan dilakukan untuk produk-produk yang akan diimpor oleh Bio Farma guna memenuhi aspek halal.

Bambang juga menghimbau masyarakat agar tetap mengikuti program imunisasi pemerintah. “Mempertimbangkan dampak penyakit campak dan rubella (MR) kami mengimbau masyarakat untuk mendukung pelaksanaan program kampanye vaksin MR dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Boleh Digunakan untuk Keselamatan

Fatwa dari MUI menurut Prof Amin sebenarnya juga sudah cukup jelas. Yakni pada dasarnya memang vaksin MR tersebut memang mengandung babi maka diharamkan. Tapi, akhirnya boleh dipergunakan dalam keadaan darurat untuk keselamatan jiwa dan menghindari dari wabah.

”Harus ada pernyataan dari kementerian kesehatan bahwa saat ini memang belum ada penggantinya vaksin tersebut,” ungkap dia.

Masyarakat diminta untuk mempertimbangkan bahayanya bila tidak diberi vaksin. Generasi yang akan datang bisa mengalami kelainan atau gangguan hingga kecerdasanya menurun. Karena terjadi kelainan atau ganguan di syaraf.

Kedepan dia juga berharap pemerintah Indonesia yang telah punya fasilitas pembuatan vaksin itu bisa mencari bahan alternatif untuk pembuatan vaksin selain babi. Lantaran yang sekarang yang ada di pasaran masih menggunakan enzim atau protein babi untuk media tumbuh. ”Indonesia punya vasilitas pembuatan vaksin sehingga kedepan bisa membuat vaksin tanpa cemaran babi,” ungkap Amin.

Imunisasi MR (measles rubella) tetap harus dilanjutkan karena jika tidak maka akan banyak anak yang cacat konginetal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News