Jika Ada Perintah, Siap Perang Melawan OPM
Selama upaya pendekatan masih bisa dilakukan, instansinya tidak akan melakukan kontak senjata dengan kelompok tersebut.
Sebab, mereka tidak bisa serta merta menanggapi peringatan yang disampaikan OPM. Apalagi jika tidak ada perintah dari Mabes TNI. ”Tapi, kalau negara memerintahkan TNI, kami siap bergerak kapan saja,” terang Aidi. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Kodam XVII/Cendrawasih saat ini, dia yakin pihaknya bisa menggulingkan OPM.
Namun demikian, Aidi kembali menegaskan bahwa perang melawan OPM adalah jalan terakhir. Sebab, pendekatan masih bisa dilakukan. ”Karena mereka juga saudara-saudara kita,” imbuhnya.
Untuk saat ini, itu upaya yang yang terus dilakukan Kodam XVII/Cendrawasih sebagai salah satu kepanjangan tangan Mabes TNI di Papua.
Bekerja sama dengan Polda Papua, mereka juga terus berupaya agar serangan yang dilakukan OPM beberapa waktu lalu tidak terulang. Meski serangan itu tidak mengakibatkan korban jiwa, namun fasilitas umum yang sudah dibangun dengan susah payah hancur. ”Penjagaan di sana dilakukan Satgas Amole dari Polri,” ungkap dia.
Lokasi pembakaran di Desa Banti, sambung Aidi, merupakan lokasi yang sama dengan tempat penyanderaan ribuan masyarakat oleh OPM akhir tahun lalu. Beruntung, sampai saat ini lokasi tersebut sudah tidak ditinggali oleh masyarakat.
Sebab, banyak di antara mereka memilih mengungsi. ”Yang menyerang juga kelompok yang sama,” tutur dia. Berdasar keterangan Aidi, kondisi terakhir di sana sudah kondusif. ”Masih seperti biasa,” ujarnya.
Tapi, pascapenyerangan yang dilakukan OPM, aparat keamanan semakin siaga. Mereka tidak ingin memberi celah kepada kelompok tersebut untuk melancarkan aksi yang bisa mengakibatkan munculnya korban jiwa. (syn/)