Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jilbab, Najwa Shihab, dan Ide Socrates

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 11 Mei 2021 – 17:49 WIB
Jilbab, Najwa Shihab, dan Ide Socrates - JPNN.COM
Najwa Shihab. Foto: Dedi Yondra/JPNN.com

Ada juga sifat ishotymia yang berarti tuntutan agar diperlakukan sama secara adil dengan lainnya dan diakui hak kedaulatannya. Yang ketiga adalah Megalothmymia yang menuntut perlakuan istimewa lebih dari lainnya.

Thymos dan isothymia melahirkan gerakan demokrasi dan tuntutan pengakuan atas hak dan perannya dalam sejarah nasional. Megalothmymia melahirkan politik totalitarianisme yang ingin berkuasa melebihi porsi yang seharusnya.

Ketiga unsur itu hidup dalam diri manusia selama-lamanya dan menjadi bagian dari fitrahnya. Pemahaman yang tepat dan proporsional terhadap tiga unsur itu akan melahirkan tatanan sosial dan politik yang demokratis.

Sebaliknya, pengingkaran terhadap unsur-unsur itu akan melahirkan atmosfer politik yang tidak demokratis dan memunculkan totalitarianisme.

Gugatan terhadap SKB Tiga Menteri di Indonesia harus ditempatkan dalam kerangka thymos dan isothymia. Umat Islam meminta pengakuan terhadap kehormatannya karena kontribusinya terhadap perjuangan bangsa.

Umat Islam berhak mendapat pengakuan atas identitas untuk merasa bangga dan dihormati sesuai proporsinya.

Sikap megalothmymia hanya akan melahirkan kekuasaan megaloman yang suka memaksakan kehendak dan petentang-petenteng, pamer kekuatan, main tangkap sana-sini. Ini bertentangan dengan fitrah kemanusiaan, dan model kekuasaan seperti ini tidak bakal tahan lama.(***)


Nurcholis Madjid alias Cak Nur, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dan Prof Quraish Shihab menerima serangan pribadi yang sama, yakni soal jilbab.

Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close