Jutaan TKI Tak Berdokumen di Malaysia Makin Kesulitan Saat Pandemi Corona
"Banyak yang kehilangan pekerjaan. Bantuan makanan sudah dihentikan. Banyak perusahaan yang tutup dan tidak memenuhi kewajiban membayar gaji sebelumnya," katanya.
"Banyak hotel juga tutup dan pekerja migran di industri ini karenanya ikut merasakan akibatnya."
Alex mempertanyakan peranan KBRI Kuala Lumpur dalam membantu migran mengalami kesulitan saat ini.
"Kehadiran pemerintah Indonesia di tengah krisis ini lebih bersifat birokratis. Layanan imigrasi online sempat dihentikan selama 52 hari, sehingga pekerja migran yang harus memperbarui dokumen mereka menghadapi masalah," katanya.
"KBRI terlihat sibuk, mereka seperti rumah yang bergerak aktif namun tidak membuat banyak kemajuan guna melindungi pekerja migran," tambahnya.
Baca juga artikel terkait:
- Angka kematian di Indonesia sudah lebih dari 10 ribu jika dihitung berdasarkan pedoman WHO
- Pemerintah Indonesia dianggap menggunakan pendekatan militeristik dalam menangani virus corona
- Alasan tingginya kematian tenaga kesehatan di Indonesia di tengah pandemi virus corona
Mempertanyakan empati perwakilan RI di luar negeri
Direktur Eksekutif Migrant Care di Jakarta, Wahyu Susilo juga menyerukan agar perhatian lebih banyak diberikan kepada pekerja migran dan pejabat Indonesia di luar negeri menunjukkan simpati kepada mereka.
Kepada ABC Indonesia, Wahyu Susilo mengatakan memberikan pembelaan dan perlindungan kepada pekerja migran seharusnya menjadi bagian tak perpisahkan dari kegiatan diplomasi para diplomat dan pekerja perwakilan Indonesia di luar negeri.