Kaitan Minum Teh Panas Dengan Risiko Kanker Esofagus
Temuan beberapa studi dari negara-negara di daerah Timur Tengah dan Asia terbilang sangat mengejutkan. Terungkap bahwa orang-orang yang meminum teh dengan suhu di atas 60 derajat Celcius sebanyak 2-3 gelas per hari memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami kanker esofagus, dibandingkan dengan mereka yang minum teh 2-3 gelas per hari dengan suhu biasa atau dingin.
Lebih lanjut, ditemukan bahwa semakin panas teh yang biasa diminum, semakin tinggi risikonya. Jika seseorang suka minum teh panas dengan suhu 90 derajat Celcius atau lebih, risikonya mengalami kanker esofagus meningkat 10 kali lipat.
Hingga kini, peneliti belum bisa menjelaskan dengan pasti mengapa teh panas bisa meningkatkan risiko kanker esofagus. Namun, diduga bahwa suhu panas dapat merusak sel-sel di daerah esofagus, sehingga sel di esofagus menjadi ganas.
Selain itu, meski studi-studi tersebut meneliti dampak teh panas terhadap kanker esofagus, peneliti mengungkapkan bahwa sebenarnya bukan hanya teh panas saja yang patut diwaspadai. Minuman apa pun yang diminum dalam keadaan panas juga harus diwaspadai, karena bisa menimbulkan dampak yang sama.
Para peneliti menilai bahwa terkena trauma suhu panas yang berulang-ulang pada kerongkongannya. Dibarengi dengan radikal bebas atau oksidan dari rokok atau alkohol yang berlebihan yang turut merusak selaput lendir esofagus, maka terjadilah kanker di kerongkongan.
Cara minum teh yang dianjurkan
Bukan berarti teh hangat atau panas tak boleh dikonsumsi, karena sebetulnya manfaat sehatnya banyak sekali.
Teh mengandung kafein yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan mood. Teh, khususnya teh hijau, mengandung antioksidan flavonoid yang bisa membantu mencegah berkembang biaknya sel kanker.