Kampus Asing Sudah Antre Masuk Indonesia
Nasir mencontohkan seperti yang terjadi di National University of Singapore (NUS). Kampus yang juga jadi rujukan pelajar Indonesia itu menurut dia berkembang karena adanya SDM-SDM asing.
Informasi yang dia dapat 40 persen dosen di NUS berasal dari luar negeri. Selain itu mahasiswa asingnya juga banyak.
Rektor Universitas Pertamina Akhmaloka menuturkan perkembangan kampus asing membuka cabang atau kampus di Indonesia memang masih sangat minim.
Saat ini kampus hasil kerjasama lokal dengan perguruan tinggi asing contohnya adalah Indonesia International Institute for Life Science (I3L) yang berada di Jl Pulomas Barat, Jakarta Timur.
Kampus ini merupakan kerjasama pihak lokal dengan dua kampus ternama di Swedia. Yakni dengan Karolinska Institutet sebuah universtias kedokteran terkemuka di Swedia.
Kemudian juga berkongsi dengan Swedish University of Agricultural Sciences (SLU). Mantan rektor Intitut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan I3L pernah dipimpin oleh Niclas Adler, ilmuan dari Swedia.
Ahkmaloka lantas menceritakan kenapa sampai sekarang eksodus kampus asing ke Indonesia masih minim.
Padahal regulasi yang membolehkan kampus asing membuka kuliah di Indonesia sudah ada sejak 2012 lalu. ’’Saya pernah ngobrol dengan teman-teman pengelola kampus asing,’’ tuturnya.