Kampus Merdeka: 9 Rektor Perempuan Berkolaborasi Majukan Seni Budaya
jpnn.com, JAKARTA - Sembilan rektor perguruan tinggi negeri dan swasta berkolaborasi dalam bidang seni budaya. Menariknya, para sembilan rektor tersebut semuanya perempuan.
Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Prof Dr Een Herdiani S.Sen M.Hum sebagai penggagas, mengungkapkan, kolaborasi yang diperkuat dengan penandatangan nota kesepahaman sembilan rektor perempuan tersebut sebagai langkah aksi untuk mengimplementasikan program Mendikbud Nadiem Makarim yaitu Kampus Merdeka, Merdeka belajar.
"Seni budaya adalah bidang yang universal, ilmu apa pun sangat berkaitan dengan bidang kami sehingga saya menganggp penting untuk melakukan program ini," kata Prof Een Herdiani saat memberikan sambutan dalam rangkaian peringatan Hari Kartini secara virtual, baru-baru ini.
Kesepakatan ini, lanjutnya, karena para rektor perempuan Indonesia merasa perlu mengembangkan ilmu seni dengan berbagai disiplin ilmu yang lain dan belum tersentuh oleh mereka.
Kegiatan ini pun, kata Prof Een, sangat relevan dengan program yang diluncurkan Kemendikbud mencapai indikator kinerja utama. Dari mulai kewirausahaan mahasiswa, magang, pertukaran mahasiswa, pelatihanan-pelatihan, peneltian, pengabdian bersama, dan lain-lain.
"Kami sangat membutuhkan bantuan dan bimbingan dari perguruan tinggi besar yang sudah menjadi BLU, PTNBH, yang tentu dapat menjadi tempat belajar bagi kami," paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, para perempuan Indonesia bisa menjadi rektor berkat perjuangan Raden Ajeng Kartini dan pahlawan-pahlawan perempuan terdahulu yang terus berjuang untuk menjunjung tinggi kaum perempuan. Sosok RA Kartini yang inspiratif, perempuan kuat, tidak pernah lelah berjuang, gigih, tak pernah takut melakukan kebenaran walau harus berkorban.
"Saya yakin para rektor perempuan adalah sosok yang kuat, gigih seperti Kartini," tandasnya.