Kasus Baru Corona, Klaster Kelab Malam, 34 Positif
Otoritas setempat sedang melacak sekitar 1.500 pengunjung kelab, dan telah meminta siapa pun yang ada di sana akhir pekan lalu untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan diuji.
Wabah itu muncul tepat ketika Korea Selatan telah melonggarkan beberapa pembatasan jarak sosial dan berusaha untuk membuka kembali sekolah dan bisnis sepenuhnya.
Presiden Moon Jae-in memperingatkan tentang kemungkinan gelombang kedua epidemi akhir tahun ini, mengatakan klaster terbaru ini telah menegaskan risiko bahwa virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 dapat kembali menyebar luas kapan saja.
"Ini belum berakhir sampai selesai. Sambil tetap meningkatkan kewaspadaan sampai akhir, kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita mengenai pencegahan epidemi," kata dia dalam pidato televisi yang menandai ulang tahun ketiga pelantikannya.
"Kami berada dalam perang yang berkepanjangan. Saya meminta semua orang untuk mematuhi tindakan pencegahan dan peraturan keselamatan sampai situasinya selesai, bahkan setelah melanjutkan kehidupan sehari-hari," imbuhnya.
Pengujian yang meluas, pelacakan kontak yang intensif, dan aplikasi pelacakan telah membantu ekonomi terbesar keempat di Asia untuk membendung laju penularan virus corona tanpa memberlakukan karantina wilayah berskala luas seperti yang diterapkan di negara lain.
Sebagai bagian dari pertempuran jangka panjang melawan COVID-19, KCDC akan diberikan kekuatan yang lebih besar dan berganti nama menjadi Administrasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, kata Moon. Pemerintah daerah akan membuat sistem respons epidemi mereka sendiri dengan lebih banyak pakar.
"Kami juga akan mendorong pendirian rumah sakit khusus untuk mengobati penyakit menular dan pusat penelitian penyakit menular nasional," kata Moon.