Kejar Status BUKU III, BRI Syariah Siap IPO
Dengan menjadi BUKU III, perseroan dapat meningkatkan kapasitas pembiayaannya.
Tahun lalu, perseroan mencatat pertumbuhan pembiayaan 6,14 persen secara year-on-year (yoy).
Angka tersebut berada di bawah rata-rata industri perbankan yang meraih pertumbuhan kredit 8,24 persen.
Perseroan pun telah berusaha memperbaiki kondisi keuangannya.
Sebab, non performing financing (NPF) yang naik dari 4,57 persen pada 2016 menjadi 6,43 persen pada 2017 telah diantisipasi dengan penaikan pencadangan.
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) perseroan naik dari 1,91 persen pada 2016 menjadi 2,04 persen pada Desember 2017.
Namun, pencadangan yang dinaikkan itu mengakibatkan laba bersih turun 40,13 persen menjadi Rp 101,91 miliar.
Sebelumya, perseroan menerima suntikan dana dari induk usahanya sebesar Rp 1 triliun.