Kementan Komitmen Amankan Produksi Padi Saat Kemarau
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mengamankam produksi pada saat kemarau. Hal ini bisa dilihat dari upaya mitigasi kekeringan sudah dilakukan sejak beberapa waktu yang lalu.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, sejak awal Agustus kemarin telah dilakukan koordinasi mengumpulkan pemangku kepentingan di delapan provinsi yang terdampak kekeringan. Dinas Pertanian, Dinas Pengairan, Dandim, dan Perum Jasa Tirta berkumpul bersama merumuskan upaya mitigasi dan adaptasi dampak kemarau.
"Pada prinsipnya ada beberapa langkah yang harus dilakukan pada musim kemarau ini. Untuk yang sudah terkena puso kami inventarisir apakah sudah ikut serta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) belum. Kalau sudah, maka segera klaim. Untuk yang belum ikut AUTP, Kementan menyediakan benih, maka segera usulkan bantuan benih ke dinas setempat," ujar Suwandi di Jakarta, Kamis (8/8).
Dalam hal pengelolaan irigasi, Suwandi menyebutkan Kementan melakukan pendekatan dengan Perum Jasa Tirta I dan II. Hasilnya, telah sepakat mengatur pembagian penyediaan air ke wilayah-wilayah yang rawan terdampak kekeringan.
"Lalu kami buat posko kekeringan di setiap kabupaten sebagai pusat informasi dan koordinasi langkah pengamanan pertanaman di wilayah masing-masing. Di dalamnya ada beberapa pihak baik dari penyuluh, Dinas Pertanian, Dinas Pengairan maupun TNI," tutur dia.
Lantas, bagaimana penanganan terhadap tanaman padi yang masih aman? Suwandi menyebutkan tentunya Kementan juga mengamankan standing crop dengan mengawal pertanamannya. Bahkan Kementan juga manfaatkan juga pertanaman padi gogo sawah.
Total ada delapan kabupaten yang dipantau harian oleh Kementan sampai saat ini, yaitu di Bekasi, Karawang, Purwakarta, Indramayu, Subang, Cirebon, Kuningan dan Majalengka yang sedang melakukan pertanaman padi gogo sawah seluas sekitar 58.800 hektare.
"Kami siapkan bantuan olah tanah dan benih asalkan petani mau menanam padi gogo sawah ini," ujarnya.