Kepala Suku Polahi Tak Bisa Baca tapi Hafal Lebih dari 200 Nomor Kontak Ponsel
Anio adalah anak Baba Manio dari pernikahan dengan Hasima alias Wambi’i. Jadi, Anio adalah saudara tiri Babuta, seayah beda ibu.
Sebelumnya Anio menikah dengan Halimo, saudara kandung Babuta, yang telah meninggal dunia. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat anak. Satu di antaranya perempuan.
Pemilihan kepala suku, menurut Babuta, tidak punya ritual khusus. Hanya ada rembuk kecil untuk memutuskan siapa yang memimpin kelompok. Dia sendiri tidak mau mengungkapkan kenapa dipilih.
Tapi, bisa jadi karena Babuta yang tambun itu lebih punya banyak pengalaman dan disegani. ”Tugasnya kalau ada yang beda pendapat menegur. Tapi, tidak pernah ada,” kata pria berpotongan rambut cepak yang biasa dipanggil Raja oleh warga Polahi itu.
Babuta sama sekali tidak bisa membaca. Namun, dia mengerti angka. Dia bisa mengingat-ingat seluruh nomor kontak dan pemiliknya yang berjumlah lebih dari 200.
”Saya hafalkan empat nomor terakhir,” ujar Babuta.
Hari pun beranjak malam. Tapi, jangan bayangkan hanya ada bunyi hewan di sini. Di rumah Babuta, genset yang ditaruh di gubuk kecil dinyalakan. Dua lampu menerangi di dalam dan luar rumah Babuta yang besar.
Ada satu ruang keluarga dengan televisi bertengger di atas meja. Ruangan lain dipakai untuk kamar tidur Babuta dan istrinya. Ada pula kamar yang digunakan Mama Tanio yang merupakan ibu Babuta.