Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kertajati Adalah Masa Depan

Jumat, 01 November 2019 – 22:00 WIB
Kertajati Adalah Masa Depan - JPNN.COM
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Pemprov Jabar)

PT Angkasa Pura II pun memutuskan, Bandara Hu­sein Sastranegara akan dija­dikan bandara hub bagi pe­nerbangan pesawat baling-baling (propeller) seperti ATR 72 dan sejenisnya untuk rute-rute dalam dan keluar Jawa.

Adapun maskapai yang saat ini mengoperasikan propeller di Bandung adalah Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air dan Citilink, dengan berbagai rute tujuan antara lain Sura­baya, Bengkulu, Yogyakarta, Tanjung Karang, Halim Per­danakusuma, Solo, hingga Pangkal Pinang.

Menurut President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, infrastruktur dan lokasi Bandara Husein Sastra­negara sangat tepat untuk men­jadi hub pesawat propeller.

”Saat ini sudah ada 68 pe­nerbangan propeller setiap hari untuk take off dan landing. Kami targetkan segera ber­tambah lagi, baik itu pembu­kaan rute baru atau penam­bahan frekwensi di rute ek­sisting. Estimasinya bisa menjadi 100 penerbangan sampai akhir tahun 2019 ini,” kata Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya.

Sejumlah rencana peng­embangan di Bandara Husein Sastranegara juga akan disesuai­kan menyusul keputusan men­jadikan bandara itu sebagai hub propeller, di antaranya terkait dengan bengkel pesawat atau MRO (maintenance, repair, overhaul).

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa Bandara Husein Sastrane­gara yang menjadi hub propel­ler ini akan mendukung penuh operasional BIJB Kertajati di Kabupaten Majalengka.

PT Angkasa Pura II sendiri menyiapkan Bandara Kerjati untuk melayani penerbangan pesawat jet baik itu berbadan sedang (narrow body) atau berbadan lebar (wide body).

”Bandara Kertajati itu adalah masa depan dari Jawa Barat. Runway di bandara itu beru­kuran 3.000 x 60 meter sudah bisa untuk melayani pener­bangan wide body bukan saja Airbus A330 atau Boeing 777, tapi juga hingga sekelas Airbus A380,” ucap Muham­mad Awaluddin.

Sebanyak 13 rute tersebut antara lain, Surabaya, Denpasar, Kualanamu, Yogyakarta, dan Lombok. Sementara penerbangan internasional termasuk Malaysia dan Singa­pura tidak turut dipindahkan.

Sumber Jabar Ekspres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close