Kolaborasi YPP Indosiar-SCTV dan ATVI Gencarkan Literasi Media Bagi Pelajar SD
Mereka semua mengangkat tangan dan serempak menjawab lebih sering menggunakan gadget untuk menonton media sosial seperti Tiktok, Youtube atau IG.
Dan yang lebih mengejutkan 92 anak anak ini memiliki akun tiktok sendiri.
Kemudian Kak Ning Nong mengingatkan anak-anak harus menonton konten yang baik di televisi, gadget dan bioskop harus sesuai dengan usia karena ada aturannya yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tahun 2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Pasal 21 Ayat 2, ada 5 kelompok berdasar usia.
“Menonton konten video atau film harus sesuai usia anak, dan juga kalau sebuah adegan yang hanya bisa dilakukan oleh seorang profesional, tidak boleh ditiru,” ujar Kak Ning Nong.
Bacakan Buku Cerita
Setelah memberikan literasi mengunaan media dan tontonan yang ada aturannya sesuai usia, anak anak diajak Kak Oma, sapaan akrab dosen ATVI Sisca T Gurning untuk membaca. Menurut Sisca, membaca itu bagai jendela dunia. Anak-anak bersama-sama membaca kutipan yang menjelaskan begitu pentingnya membaca.
Setelah itu Kak Oma membacakan sebuah buku cerita di depan anak- anak. Dan menariknya, secara bergantian anak-anak diajak maju ke depan untuk membaca buku dengan diambil gambarnya dengan kamera dan tampak di layar televisi. Mereka sangat antusias.
Pada kesempatan ini, Kak Oma membacakan sebuah buku buat anak kelas 2-4 SD yang menceritakan tentang sekor tikus bernama Tiju si pemburu tikus.